Dahulu kala, tersebutlah seorang jenderal Jepang yang terkenal berani dan bijaksana, Jenderal Nabunaga. Sudah ratusan peperangan ia menangkan. Raja dan rakyat sangat memuji dan menghormatinya.
Namun, suatu hari, pertempuran berjalan alot. Sudah banyak korban berjatuhan dari pihaknya. Kini, pasukannya tinggal 10 orang saja. Mereka semua sangat ketakutan dan khawatir. Teringat anak dan istri di desa asal mereka, mereka memohon kepada sang Jenderal agar diperbolehkan pulang saja sebelum mereka tewas di tangan lawan.
Tentu saja jenderal tak mau menyerah begitu saja. Ia berpikir keras bagaimana membuat pasukannya bersemangat dan percaya diri kembali. Lalu, berjalanlah mereka ke sebuah kuil. Di sana, ia meminta para pendeta untuk mendoakan para prajurit dan kemenangan mereka.
Setelah berdoa, Jenderal Nabunaga mengumpulkan anak buahnya, "Sekarang kalian tak perlu takut, karena aku yakin kita pasti menang. Coba, kulemparkan koin ini, jika yang keluar adalah kepala, maka kita semua pasti menang dan tak terkalahkan," teriaknya menyemangati para prajurit.
Dan benar, saat ia melempar koin dan menangkapnya kembali, kepalalah yang keluar. Para prajurit kembali bersemangat, dan tak lagi takut. Mereka berperang sekuat tenaga dan berhasil memenangkan peperangan.
Sekembalinya dari medan peperangan, sang raja bertanya pada Jenderal Nabunaga. "Apa gerangan yang membuat kalian menang wahai jenderal?" tanya raja. Kemudian, Nabunaga menunjukkan koinnya, yang ternyata punya dua kepala di semua sisi.
Jenderal tersenyum puas. Semangat, kepercayaan diri dan kemauanlah yang membuat mereka berhasil. Dan ketiga hal itulah yang menjadi bahan dasar sebuah nasib.